Gunung Rinjani, Lombok, NTB

0 comments

Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 m dpl serta terletak pada lintang 8º25' LS dan 116º28' BT ini merupakan gunung favorit bagi pendaki Indonesia karena keindahan pemandangannya. Gunung ini merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani yang memiliki luas sekitar 41.330 ha dan ini akan diusulkan penambahannya sehingga menjadi 76.000 ha ke arah barat dan timur. 
Secara administratif gunung ini berada dalam wilayah tiga kabupaten: Lombok Timur, Lombok Tengah dan Lombok Barat.

Topografi

Gunung Rinjani dengan titik tertinggi 3.726 m dpl, mendominasi sebagian besar pemandangan Pulau Lombok bagian utara. Di sebelah barat kerucut Rinjani terdapat kaldera dengan luas sekitar 3.500 m × 4.800 m, memanjang kearah timur anda barat. Di kaldera ini terdapat Segara Anak (segara= laut, danau) seluas 11.000.000 m persegi dengan kedalaman 230 m. Air yang mengalir dari danau ini membentuk air terjun yang sangat indah, mengalir melewati jurang yang curam. Di Segara Anak banyak terdapat ikan mas dan mujair sehingga sering digunakan untuk memancing. 
Bagian selatan danau ini disebut dengan Segara Endut. Di sisi timur kaldera terdapat Gunung Baru (atau Gunung Barujari) yang memiliki kawah berukuran 170m×200 m dengan ketinggian 2.296 - 2376 m dpl. Gunung kecil ini terakhir aktif/meletus sejak tanggal 2 Mei 2009 dan sepanjang Mei, setelah sebelumnya meletus pula tahun 2004. Jika letusan tahun 2004 tidak memakan korban jiwa, letusan tahun 2009 ini telah memakan korban jiwa tidak langsung 31 orang, karena banjir bandang pada Kokok (Sungai) Tanggek akibat desakan lava ke Segara Anak. Sebelumnya, Gunung Barujari pernah tercatat meletus pada tahun 1944 (sekaligus pembentukannya), 1966, dan 1994. Selain Gunung Barujari terdapat pula kawah lain yang pernah meletus,disebut Gunung Rombongan.

Rinjani saat meletus pada tahun 1994

Pendakian

Gunung Rinjani Terletak di pulau Lombok, Untuk menuju Gunung Rinjani, anda dapat menggunakan bus langsung Jakarta-Mataram, setelah sampai di mataram anda menuju ke desa sembalun atau bisa juga ke desa senaru menggunakan kendaraan setempat.atau menggunakan penerbangan dari Jakarta, Surabaya, dan Denpasar menuju ke bandara selaparang mataram - Lombok.
Rinjani memiliki panaroma paling bagus di antara gunung-gunung di Indonesia. Setiap tahunnya (Juni-Agustus) banyak dikunjungi pencinta alam mulai dari penduduk lokal, mahasiswa, pecinta alam.
Suhu udara rata-rata sekitar 20 °C; terendah 12 °C. Angin kencang di puncak biasa terjadi di bulan Agustus.
Selain puncak, tempat yang sering dikunjungi adalah Segara Anakan, sebuah danau terletak di ketinggian 2.000m dpl. Untuk mencapai lokasi ini kita bisa mendaki dari desa Senaru atau desa Sembalun Lawang (dua entry point terdekat di ketinggian 600m dpl dan 1.150m dpl).
Kebanyakan pendaki memulai pendakian dari rute Sembalun dan mengakhiri pendakian di senaru, karena bisa menghemat 700m ketinggian. Rute Sembalun agak panjang tetapi datar, dan cuaca lebih panas karena melalui padang savana yang terik (suhu dingin tetapi radiasi matahari langsung membakar kulit). krim penahan panas matahari sangat dianjurkan.
Dari Rute Senaru tanjakan tanpa jeda, tetapi cuaca lembut karena melalui hutan. Dari kedua lokasi ini membutuhkan waktu jalan kaki sekitar 7 jam menuju bibir punggungan di ketinggian 2.641m dpl (tiba di Plawangan Senaru ataupun Plawangan Sembalun). Di tempat ini pemandangan ke arah danau, maupun ke arah luar sangat bagus. Dari Plawangan Senaru (jika naik dari arah Senaru) turun ke danau melalui dinding curam ke ketinggian 2.000 mdpl) yang bisa ditempuh dalam 2 jam. Di danau kita bisa berkemah, mancing (Carper, Mujair) yang banyak sekali. Penduduk Lombok mempunyai tradisi berkunjung ke segara anakan utk berendam di kolam air panas dan mancing.

Untuk mencapai puncak (dari arah danau) harus berjalan kaki mendaki dinding sebelah barat setinggi 700m dan menaiki punggungan setinggi 1.000m yang ditempuh dlm 2 tahap 3 jam dan 4 jam. Tahap pertama menuju Plawangan Sembalun, camp terakhir untuk menunggu pagi hari. Summit attack biasa dilakukan pada jam 3 dinihari untuk mencari momen indah - matahari terbit di puncak Rinjani. Perjalanan menuju Puncak tergolong lumayan; karena meniti di bibir kawah dengan margin safety yang pas-pasan. Medan pasir, batu, tanah. 200 meter ketinggian terakhir harus ditempuh dengan susah payah, karena satu langkah maju diikuti setengah langkah turun (terperosok batuan kerikil). Buat highlander - ini tempat yang paling menantang dan disukai karena beratnya medan terbayar dgn pemandangan alamnya yang indah. Gunung Agung di Bali, Gunung Ijen-Merapi di Banyuwangi dan Gunung Tambora di Sumbawa terlihat jelas saat cuaca bagus di pagi hari. Untuk mendaki Rinjani tidak diperlukan alat bantu, cukup stamina, kesabaran dan "passion".
Keseluruhan perjalanan dapat dicapai dalam program tiga hari dua malam, atau jika hendak melihat dua objek lain: Gua Susu dan gunung Baru Jari (anak gunung Rinjani dengan kawah baru di tengah danau) perlu tambahan waktu dua hari perjalanan. Persiapan logistik sangat diperlukan, tetapi untungnya segala sesuatu bisa diperoleh di desa terdekat. Tenda, sleeping bag, peralatan makan, bahan makanan dan apa saja yang diperlukan (termasuk radio komunikasi) bisa disewa dari homestay-homestay yang menjamur di desa Senaru.m more info www.info2lombok.com

Gambar untuk gunung rinjani : 

Gambar gunung rinjani 1

gambar gunung rinjani 2.

Gambar danau segara anakan.

gambar danau segara anakan.






Bandara Internasional Lombok Akan Segera Beroperasi

0 comments

13126151431696310657
Terminal tampak dari Air side
13126047041661710994
 BIL Tampak depan

Bandar Udara Internasional Lombok (BIL) tinggal sedikit lagi menjadi kenyataan dan akan digunakan secara komersial. Pemerintah merencanakan akan meresmi-kannya pada tanggal 1 Oktober 2011 mendatang. Persiapan terus dilakukan untuk mempercepat proses penyelesaian pembangunan agar tercapai sesuai tenggat waktu yang ditentukan. Wakil Presiden Boediono sudah melakukan peninjauan lapangan pada tanggal 11 Juli 2011 yang lalu. Dan sekarang PT. Angkasa Pura I (Persero) bekerja keras dalam menyelesaikan beberapa pekerjaan yang belum tuntas.
Saya bersyukur dapat melihat langsung bandara baru ini pada 4 Agustus 2011 yang lalu. Sekilas tampaknya waktu yang ditentukan untuk penyelesaian terasa sangat pendek. Memasuki BIL ini, kita akan melalui dua jalur akses masuk dan keluar yang terpisah. Sebuah pintu gerbang dengan atap melengkung melintang jalan masuk Ada tulisannya merah “Selamat Jalan”.
Tower BIL tampak langsing, tingginya 50-an meter. Menjulang ramping diantara bangunan di sekelilingnya. Mobil berjalan lurus dan kita akan melalui sebuah rotunda - jalan bundar melingkar. Pohon-pohon penghijauan sudah cukup tinggi, tinggal ditata dengan baik dan rumput dirapikan, pasti akan tampak asri. Bentuk terminal dari jauh seperti bentuk lumbung padi khas Lombok. Dibawahnya ada tulisan merah Bandar Udara Internasional Lombok.

131260483026934785

Pintu gerbang masuk Bandara Internasional Lombok

Memasuki gedung terminal, beberapa mobil pengawas dan pekerja tampak parkir di depan terminal. Konstruksi baja terminal tampak kokoh, katanya diproduksi di Surabaya Indonesia. Bangga juga rasanya, ada produksi bangsa sendiri dipakai sendiri.
Ruang check in belum siap sepenuhnya. Beberapa monitor penerbangan tergantung diatas check in counter desk, masih tanpak dibungkus. Di sebelah kanan ada tangga naik menuju boarding gate. Menaiki tangga ke atas ruang komersial sedang disiapkan. Beberapa pekerjaan finishing seperti memasang dinding penyekat ruangan, memperbaiki instalasi kabel, ducting AC, men-check kembali konisi konstruksi baja, dan sebagainya sedang berlangsung.
Ruang boarding lounge tampak cukup luas dengan kaca tembus pandang. Sinar matahari cukup baik masuk dan menerangi ruangan. Jika cuaca baik dan tidak ada awan yang menutupi, dari sini pasti dapat melihat Gunung Rinjani yang fenomenal itu.
131260454862161444
Garbarata tampak siap digunakan 

Turun kebawah melalui tangga, terus ke apron. Dua buah garbarata terlihat sudah siap dioperasikan. Apron terlihat kurang mulus, bahkan selokan yang membatasi apron dengan jalan akses apron di sisi terminal, belum selesai dikerjakan. Barangkali yang cukup crucial adalah lantai break down baggage (bongkar bagasi) terlihat lebih tinggi dari jalan akses di apron. Pasti ini akan mempersulit proses pembongkaran bagasi, karena traktor penarik bagasi akan kesulitan karena perbedaan ketinggian lantai dan jalan akses di apron.
Bandara Internasional Lombok ini luasnya 550 hektar, hampir dua kali lebih luas dari Bandara Ngurah Rai Bali. Barangkali karena luasnya, maka bangunan terminal terlihat kecil jika dilihat dari jalan raya yang berada di depannya.
Lahan di bandara masih cukup luas. Jadi jika nanti akan dikembangkan sesuai tuntutan lalu lintas penerbangan pesawat, maka bandara ini masih memiliki lahan yang mencukupi. Tidak seperti Bandara Ngurah Rai Bali yang tidak memiliki lahan yang memadai. Sebagai bandara internasional, Ngurah Rai seyogyanya memiliki 2 buah landasan pacu, sehingga sekarang kuwalahan untuk melayani volume traffic lalu lintas penerbangan yang semakin meningkat dengan pesat.

Pengembangan Wilayah
Saya tinggalkan BIL yang masih berproses menjadi bandara yang menjadi kebanggaan masyarakat Lombok. Keluar pintu gerbang terus keluar belok kiri, mengarah selatan ke pantai Kuta Nyale. Melihat progress pembangunan ini, dapat diprediksi bahwa wilayah wisata di selatan Lombok pasti segera akan cepat berkembang. Pantai Kuta Nyale hanya berkisar 15 km dari bandara ini. Jalan menuju ke pantai Kuta dari BIL sudah bagus. Jalan hotmix yang sangat lancar karena lalu lintas belum banyak. Hotel Novotel di pantai Kuta Nyale pasti akan segera menuai jasilnya dan akan semakin banyak tamu yang menginap.
13126044131500181802
Pantai Kuta Nyale di depan Hotel Novotel

Sementara itu tourist resort di Senggigi perlahan tetapi pasti juga akan terpengaruh dengan kepindahan Bandara Selaparang. Jaraknya yang menjadi lebih jauh, kurang lebih 60 km dari BIL, pasti akan mempengaruhi aktivitas wisatawan di Senggigi. Hanya saja, jika kendala jarak dapat diantisipasi dengan penyediaan transportasi yang lancar dan terjaga, saya fikir pengaruh ini dapat dieliminasi.
Jalan Akses ke Bandara
Saya kembali ke Mataram, melalui jalan akses ke BIL. Jalan akses ke bandara sedang diselesaikan. Dari 2 jalur yang direncanakan di beberapa tempat masih dalam tahap pengerjaan. Melihat panjangnya jalan yang harus diselesaikan, pasti membutuhkan waktu yang lebih panjang. Juga pelebaran jembatan untuk 2 jalur akses ke bandara, masih dalam tahap penyiapan pondasi jembatan. Jalan akses ini menjadi salah satu sarana pendukung yang sangat penting bagi bandara.
Bandara Selaparang
Ketika melalui Bandara Selaparang, terbersit pertanyaan yang tersisa adalah bagaimana dengan Bandara Selaparang? Akan diapakan bandara yang nantinya akan ditinggalkan ini? Ada yang mengatakan dijadikan ajang balap motor, dibangun mall, atau dijadikan lahan untuk condominium.

13126052261919815235

Tower Bandara Selaparang

Yang jelas di sebelah kiri bangunan gedung PKP-PK, ada sebuah hanggar yang disiapkan untuk flying school. Apakah bandara Selaparang nantinya tetap akan digunakan untuk keperluan flying school ini. Atau nasibnya akan seperti Bandara Kemayoran dahulu, yang sekarang lokasinya menjadi Pekan Raya Jakarta, Golf Course, dan landasan pacunya menjadi Jalan Benyamin Suaib? Kita tunggu saja hasilnya.
Yang jelas, BIL sangat ditunggu masyarakat Lombok. Gubernur NTB bahkan sudah minta ke Presiden agar embarkasi haji, dapat dilakukan di BIL ini. Pasti banyak yang harus diselesaikan untuk mewujudkan permintaan itu. Tetapi dengan koordinasi dan persiapan yang baik mudah-mudahan dapat diwujudkan.  Semoga …


Sponsored By : http://telkomflexi.com

Festival Bau Nyale

0 comments


Nyale adalah sejenis cacing laut yang biasa hidup di dasar air laut, seperti di lubang-lubang batu karang. Festival Bau Nyale ini diadakan setiap tanggal dua puluh bulan kesepuluh dalam penanggalan Sasak atau lima hari setelah bulan purnama. Biasanya jatuh pada bulan Februari / Maret.


Upacara Bau Nyale sudah menjadi tradisi masyarakat setempat yang sulit untuk ditinggalkan, sebab mereka meyakini bahwa upacara ini memiliki tuah yang dapat mendatangkan kesejahteraan bagi yang menghargainya dan mudarat (bahaya) bagi orang yang meremehkannya.


Acara inti dalam festival ini adalah menangkap nyale yang hanya muncul setahun sekali di beberapa lokasi tertentu di Pantai Selatan Pulau Lombok. Nyale akan muncul pada pertengahan malam hingga menjelang subuh. Menurut keyakinan masyarakat Sasak, Annelida laut yang sering juga disebut cacing palolo (Eunice Fucata) ini dapat membawa kesejahteraan dan keselamatan, khususnya untuk kesuburan tanah pertanian agar dapat menghasilkan panen yang memuaskan. Apabila banyak Nyale yang keluar, hal itu menandakan pertanian penduduk akan berhasil.

Nyale yang telah mereka tangkap di pantai, biasanya mereka taburkan ke sawah untuk kesuburan padi. Selain itu, Nyale tersebut mereka gunakan untuk berbagai keperluan seperti santapan (Emping Nyale), lauk-pauk, obat kuat dan lainnya yang bersifat magis sesuai dengan keyakinan masing-masing.



Konon, Pada zaman dahulu kala di sepanjang Pantai Selatan terdapat Kerajaan Tonjang Beru dipimpin oleh seorang Raja yang memiliki putri cantik bernama Putri Mandalika.

Kecantikannya banyak memukau pangeran-pangeran di Pulau Lombok. Karena banyaknya pinangan terhadap dirinya dan Putri Mandalika tidak bisa memilih salah satu diantara mereka, Sang Putri memutuskan untuk menceburkan diri ke Pantai Selatan dan berjanji akan kembali setahun sekali. Sesuai dengan perkataannya, ia kembali setiap tahun namun dalam bentuk nyale.

Sebelum perayaan inti dimulai, ada kesenian dan acara tradisional yang dipentaskan. Pengunjung pada  sore hari mendirikan tenda-tenda kecil untuk peristirahatan sejenak. Dari tenda ini ,bisa menyaksikan Betandak (berbalas pantun), Bejambik (pemberian cendera mata kepada kekasih), serta Belancaran (pesiar dengan perahu). Dan tak ketinggalan pula, digelar drama kolosal Putri Mandalika.

Banyak pengunjung yang datang ke Pulau Lombok dari berbagai tempat hanya untuk menyaksikan suasana riuh dan ramai ketika menangkap nyale. Pada festival ini tampak suasana kebersamaan dimana masyarakat membaur menjadi satu dengan lainnya mencari nyale secara masif. Anda juga diperbolehkan berpartisipasi untuk mencari nyale di lokasi ini.

Jika beruntung, anda akan mendapatkan banyak nyale yang menurut penelitian, nyale memiliki kadar protein tinggi dan mampu mengeluarkan zat yang terbukti bisa membunuh kuman-kuman. Cara memasak nyale yang umum di kalangan masyarakat Lombok adalah dengan membungkus nyale dengan daun pisang dan kemudian membakarnya, yang biasa disebut pepes.

Nyale selalu muncul di pantai Selatan Lombok Tengah tepatnya di 16 titik pantai yang memanjang sejauh puluhan kilometer dari arah Timur hingga Barat, seperti pesisir Pantai Kaliantan, Pantai Kuta, dan Pantai Selong Belanak. Pantai-pantai ini dikelilingi oleh deretan perbukitan. Namun, lokasi yang paling ramai dikunjungi para pelancong adalah Pantai Seger yang berlokasi di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia.

Untuk menju kawasan ini (desa Kuta), bisa menggunakan transportasi umum dari Terminal Mandalika Kota Mataram menuju Praya (Ibukota Kabupaten Lombok Tengah) yang berjarak kurang lebih 30 km. Dari sana tidak ada yang langsung menuju lokasi wisata, karenanya anda bisa menyewa mobil menuju Desa Kuta.

Jangan lupa sediakan peralatan sperti : senter, jaring, dan tempat penyimpanan nyale. Namun biasanya banyak warga setempat yang menyediakan perlatan tersebut.

Fasilitas motel dan penginapan sederhana yang didirikan sekitar lokasi wisata. Selain itu banyak juga kios-kios kecil dan restaurant yang menawarkan aneka masakan khas Pulau Lombok.

Tradisi menangkap Nyale (BAU NYALE) dipercayai timbul akibat pengaruh keadaan alam dan pola kehidupan masyarakat tani yang mempunyai kepercayaan yang mendasar akan kebesaran Tuhan, menciptakan alam dgn segala isinya termasuk binatang sejenis Anelida yang disbt  Nyale. Kemunculannya di pantai Lombok Selatan yang ditandai dengan keajaiban alam sebagai rahmat Tuhan atas mahluk ini.

Beberapa waktu sebelum Nyale keluar hujan turun deras dimalam hari diselingi kilat dan petir yang menggelegar disertai dengan tiupan angin yg sangat kencang. Diperkirakan pada hari keempat setelah purnama, malam menjelang Nyale hendak keluar, hujan menjadi reda, berganti dengan hujan rintik-rintik, suasana menjadi demikian tenang, pada dini hari Nyale mulai menampakkan diri bergulung-gulung bersamaan ombak yang gemuruh memecah pantai, dan secepatnya itu pula Nyale berangsur-angsur lenyap dari permukaan laut bersamaan dengan fajar menyingsing di ufuk timur.


Sponsored By : http://telkomflexi.com/

Singang Masakan Khas Sumbawa

0 comments


Pulau Sumbawa, utamanya Kabupaten Sumbawa, selain dikenal daerah yang kaya bahan tambang dan sentra peternakan, ternyata juga memiliki khazanah kuliner yang sangat menggugah selera. Salah satu khazanah kuliner  itu adalah Singang.
Singang, begitulah masyarakat di Sumbawa menamai masakan tradisional berbahan ikan segar ini. Ikan segar yang dibumbui dengan berbagai macam rempah tersebut selintas mirip dengan gulai ikan karena kuahnya.
Dari tampilannya saja, kuah Singang  sudah cukup menggugah selera. Warna kuah yang kekuningan dipadu dengan warna hijau daun kemangi dan warna merah  cabe rawit, menjadikan menu masakan ini terlihat segar. 
Sementara rasa kuah Singang yang didalamnya ada asam Jawanya, terasa agak asam, tapi sangat lezat.   

Untuk bisa menikmati menu masakan ini di Sumbawa tidak terlalu sulit, karena cukup banyak warung makan di daerah tersebut yang menyediakan menu yang satu ini. Salah satu warung yang sudah lama menyajikan masakan khas ini berada di dekat monumen arah kota Sumbawa.
Singang, menurut pengelola warung makan di Sumbawa, berbahan ikan segar. Ikan yang dipilih boleh apa saja. Namun, mereka menganjurkan menggunakan ikan bandeng atau  kakap.
Sebelum dimasak, ikan dipotong-potong sesuai selera.   Sedangkan bumbu-bumbu yang dibutuhkan seperti cabe rawit,  bawang putih & bawang merah,  kemiri,  kunyit untuk menghilangkan bau dan memberi warna masakan
asam Jawa secukupnya,  minyak goreng secukupnya, daun kemangi
cabe rawit ijo dan  air secukupnya
Untuk memasaknya,  semua bumbu dihaluskan, mencapurkan asam Jawa dengan air putih, memanaskan minyak goreng untuk menumis bumbu hingga baunya harum. Setelah itu, masukan air asam Jawa  hingga mendidih, masukan ikan hingga mengental
.
Langkah berikutnya,  memmasukkan cabe rawit kemangi ( tidak perlu terlalu lama), diangkat dan dituangkan ke dalam mangkuk dan siap dihidangkan bersama nasi putih.  Singang sangat nikmat disajikan dalam keadaan panas. 

Sember : antaramataram.com

sponsored By : http://telkomflexi.com/

Peresean Khas Lombok

0 comments

PERESEAN dalam budaya lombok sering kita temukan, lombok memiliki keragaman budaya dan unsur tradisi yang masih hidup dikalangan masyarakat.Tradisi prisian ini bahkan sering kita tonton, dan juga sebagai ajang tontonan bagi kaum masyarakat lombok.orang yang biasanya ikut andil dalam lomba prisian ini serupa orang dewasa yang memiliki mental dan fisik yang kuat.

PERESEAN adalah olah raga tradisional yang dilakukan oleh masyarakat suku Sasak Lombok. PERESEAN artinya tameng (alat pelindung atau penangkis pukulan) lawan, alat pemukul tersebut disebut Cemeti (Penjalin) yang biasanya terbuat dari rotan sedangkan alat penangkis disebut Ende yang terbuat dari kulit sapi.


PERESEAN dahulu kala biasanya dilakukan oleh masyarakat Lombok (suku Sasak) yaitu olah raga saling pukul dengan rotan yang diselenggarakan pada musim kemarau yang bertujuan untuk meminta hujan pada sang pencipta. Para pemain yang bertanding disebut Pepadu sedangkan sistem pertandingan dipimpin oleh seorang wasit yang disebut Pekembar dan disamping pekembar dikenal juga tukang adu disebut Pengadok.

Dalam PERESEAN, pertandingan akan langsung dihentikan jika salah satu Pepadu yang pada saat bertanding mengeluarkan darah ( Bocor) akibat pukulan musuh. Pepadu yang menang maupun yang kalah tetap diberi hadiah yang disebut PERIS, dalam PERESEAN juga dikenal sportifitas yang tinggi, kalah maupun menang tetap saudara artinya tidak dilanjutkan dendam diluar arena.

PERESEAN biasanya diiringi dengan musik yang disebut Gendang (Gending) Perisean, alat-alat musiknya terdiri dua buah Gendang, satu buah Petuk, satu set Rencek, satu buah Gong dan satu buah Suling sebagai penghalus.
Jenis-jenis Gending Perisean dibagi 3 (tiga) macam :

1. Gending Rangsang disebut Gending Ngadokang yaitu gending yang dimainkan pada saat Pekembar dengan dibantu Pengadok mencari Pepadu dan lawan tandingnya yang akan bertanding (bertujuan mengadu Pepadu yang satu dengan yang lain).

2. Gending Mayuang yaitu gending yang bertujuan untuk memberi tanda bahwa telah ada Dua Pepadu yang siap dan sama-sama berani untuk melakukan PERESEAN / setuju.

3. Gending Beradu yaitu gending yang bertujuan untuk membangkitkan semangan Pepadu maupun para penonton dan dimainkan selama pertandingan berlangsung ronde demi ronde
Busana PERESEAN
1. Menggunakan sapuk (Ikat Kepala ) dari kain (batik)
2. Menggunakan kain (kereng leang).
3. Menggunakan sabuk dari kain yang dilingkarkan dipinggang / bebet (biasanya dalam bebet di selipkan ajimat atau guna-guna yang disebut juga Bebadong).
Sumber : jasmansyah76.wordpress.com

Sponsored By : http://telkomflexi.com/

Adat Perkawinan Orang Sumbawa

1 comments

Prosesi Pernikahan Tau Samawa atau masyarakat Sumbawa sebenarnya tidaklah jauh berbeda dengan masyarakat lain di Indonsia. Namun tentu adat istiadat yang menyertai prosesi itu sangat berbeda dan punya keunikan tersendiri.
Dahulu sepasang calon pengantin tidak pernah saling mengenal satu sama lain dan jodoh mereka diperoleh dari pemberian atau keinginan orang tua. Cara ini dikenal dengan sebutan “ Samulung “ atau dijodohkan oleh kedua orang tua masing-masing. Sebelum terjadi kecocokan atau kesepakatan antara kedua orang tua, pihak laki-laki akan melakukan penjajakan terhadap si gadis, mungkin dia sudah dijodohkan oleh orang tuanya dengan pria lain.
Prosesi ini dikenal dengan “ Bajajak “. Ketika dipastikan si gadis tidak di Samulung-kan oleh orang tuanya dengan pria lain, maka orang tua si pria akan datang menemui orang tua si gadis menyampaikan keinginan nya untuk menikahkan putranya. Cara ini dikenal dengan istilah “ Olo Leng “ sekaligus mengikat kedua anak-anak mereka agar tidak dijodohkan dengan orang lain.
“ Olo Leng “ ini merupakan pra meminang dari orang tua si pria. Baru setelah ada kesiapan terutama materi atau biasanya sesudah panen, orang tua si laki-laki akan mengutus orang lain untuk secara resmi melamar si gadis atau yang dikenal dengan “ Bakatoan “. Ketika lamaran itu diterima maka biasanya diteruskan atau selang beberapa hari dengan “ Basaputis “ yakni memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan rencana pernikahan kedua putra-putri mereka. Dalam “ Basaputis “ inilah sering terjadi tawar menawar antara kedua belah pihak bahkan bisa berakibat batalnya rencana pernikahan itu ketika orang tua dan keluarga si gadis meminta atau “ Mako “ sesuatu yang tidak bisa dijangkau oleh orang tua si laki.

“Pe-Mako“ atau permintaan orang tua si gadis meliputi “Pipis Belanya“ (sejumlah uang) kemudian “ Isi Peti “ (berupa emas perhiasan) “ Isi Lemari (pakaian si gadis,mulai dari sandal hingga sanggul rambut) dan “ Soan Lemar “(berupa beras,gula,minyak,kayu bakar dll termasuk seekor kerbau atau sapi)." Semua ini akan dipergunakan untuk menopang prosesi perkawinan yang dilaksanakan ditempat si gadis.
Setelah semua beres, maka ditentukanlah hari baik untuk memulai prosesi ini. Diawali dengan “Barodak“ calon pengantin atau bersamaan dilakukan dengan upacara “Nyorong“.
“Barodak“ kira-kira sama dengan luluran di Jawa. Di Sumbawa mengunakan bedak tradisional yang dibuat khusus oleh orang khusus pula dan biasanya seorang wanita. Orang inilah yang nantinya akan menjadi “ Ina Odak “ atau ibu asuh calon pengantin wanita selama prosesi perkawinan ini.

Sementara “Norong“ ; adalah sebuah upacara adat yang melibatkan banyak orang dari pihak laki-laki. Apa yang sudah diputuskan dalam acara “Basaputis” sebelumnya akan diantarkan ke pihak wanita melalui upacara Adat Nyorong ini. Disinilah bahasa-bahasa puitik Tau Samawa yang dikenal dengan sebutan “ Lawas “ di “ Sier ) atau dilantunkan oleh kedua belah pihak. Rombongan dari pihak laki-laki tidak akan diizinkan masuk ketempat upacara apabila tidak bisa melantunkan bait-bait Lawas. Pintu masuk yang disebut dengan “ Lawang Rare “ pun ditutup.

Lawas Pihak Pria :
Kamu Pesan Kami Datang ( Kalian Undang Kami Datang )
Lawang Mu Purat Ke Barit ( Mengapa Pintu Ditutup )
Ya Mu Ano Ke Nyonde Ta. ( Panas Lah Kami Semua )

Kira-kira itulah bait-bait awal Lawas pihak laki-laki yang tentu saja diterima dengan lawas oleh pihak wanita.

Malema Sempu Malema ( Mari Kerabat Marilah )
Sapuan Mo Le Ku Tari ( Sudah Lama Kami Menunggu )
Tutu Lampa Ka Leng Tutu ( Benar Juga Kata Terucap )

Itulah serangkaian acara pada upacara Nyorong dan dilanjutkan dengan serah terima secara simbolis semua barang-barang bawaan pihak laki-laki berupa Pipis Belanya,Isi Peti,Isi Lemari dan Soan Lemari.
Selain itu ada simbol-simbol yang mengandung falsafah dari upacara Nyorong ini. Pihak laki-laki biasa nya menghiasi kendaraan mereka dengan beberapa batang Tebu yang melambangkan keperkasaan seorang pria. Sedangkan dirumah calon pengantin wanita biasanya akan terlihat sebatang pohon pisang, symbol sebuah nasehat ;

"Mara Punti Gama Untung
Den Kuning No Tenri Tana
Mate Bakolar Ke Lolo"

Lawas diatas menontohkan pohon pisang. Walau dahannya menguning,takkan jatuh ke tanah. Sampai mati pun tetap bersama.

sumber : sumbawa-beritaphoto.blogspot.com
Sponsored By : http://telkomflexi.com/

Songkok Samawa atau Songkok Bone

0 comments

Menarik untuk dikaji tentang keberadaan perlengkapan atau pakaian adat Sumbawa yang selama ini sudah menjadi pakaian resmi dalam upacara-upacara adat Sumbawa. Adalah Songko atau kopiah ; yang dipakai selama ini ternyata mengundang pertanyaan, apakah betul Songko atau kopiah itu bagian dari pakaian adat Tau Samawa. Pertanyaan ini sangat wajar karena banyak alasan antara lain, bahwa hingga saat ini tidak seorang pun dari Tau Samawa yang mengetahui bahwa Songko itu dibuat atau pernah dibuat oleh orang Sumbawa.

Di Sumbawa orang menyebutnya dengan SONGKO BONE atau ada pula yang menyebutmya dengan KILO-KILO. Disebut Songko Bone karena awalnya Songko itu didatangkan atau dibawa dari Kerajaan Bone Sulawesi. Sekarang Kilo-kilo itu bisa dipesan bebas di Makassar atau didaerah lain di Sulawesi. Tapi mengapa Songko Bone itu lalu menjadi Songko Samawa atau menjadi kelengkapan pakaian adat Tau Samawa ??

Masarakat Sumbawa dahulu nya hanya mengenal SAPU dan CIPO sebagai penutup kepala. Sapu untuk laki-laki dan Cipo untuk wanita. Sapu maupun Cipo ini hingga sekarang masih dipergunakan sebagian besar masarakat Sumbawa pada upacara-upacara adat. Namun ketika pengaruh Raja Bone Sulawesi mulai merambah kehidupan masarakat Sumbawa khususnya kalangan Istana di Sumbawa pada masa lalu, sejumlah kelengkapan adat termasuk pakaian adat Bone pun ikut mewarnai pakaian adat Tau Samawa. Dari catatan yang ada bahwa saat itu Songko Bone ini hanya boleh dipakai oleh pembesar negeri sedangkan orang kebanyakan tetap menggunakan Sapu maupun Cipo ini. Sapu bagi laki-laki harus lengkap dengan SALEMPANG dan KRE ALANG ( Kain Tenunan Khas Samawa ) yang disarungkan dan dilipat hingga sebatas lutut dan menggunakan kemeja dan celana panjang. Sedangkan Cipo bagi wanita, lengkap dengan LAMUNG PENE ( baju adat Samawa ). Untuk wanita-wanita dikalangan istana penutup kepala ini dikenal dengan sebutan CIPO CINDE.

Untuk pembesar kerajaan, perbedaannya selain pada Songko Bone juga baju yang dipakai berlainan dengan orang kebanyakan. Menggunakan celana panjang dan baju berwarna hitam ditambah KRE ALANG yang disarungkan dan dilipat sebatas lutut. Model bajunya bukan kemeja, melainkan baju semi jas dengan leher sanghai mirip dengan pembesar Belanda lengkap dengan rantai jam yang menggantung di kantong baju bagian atas. Ini mungkin pengaruh Belanda yang juga sempat hadir dalam kancah kehidupan Tau Samawa,khususnya kalangan kerajaan Sumbawa. Untuk diketahui bahwa model baju dengan leher sanghai plus kelengkapannya ini, juga dipakai oleh masarakat Betawi dan beberapa daerah lainnya di Indonesia.

Lalu sekarang, dalam upaya kita melestarikan budaya desa darat ini, apakah kita juga akan mempertahakan perbedaan ini, bahwa ada pakaian adat untuk pembesar negeri dan ada pakaian adat untuk orang kebanyakan. Kalau kita tetap mempertahakan Kilo-Kilo ini sebagai bagian dari kelengkapan pakaian adat Samawa, maka sangat lucu ketika Songko itu sendiri tidak dibuat oleh orang Sumbawa dan untuk memilikinya sudah pasti kita akan memesannya dimana Songko itu diproduksi.

Atau kita akan menyama-ratakan pakaian adat Tau Samawa ini dengan merubah penutup kepala dari Songko Bone atau Kilo-Kilo ini menjadi hanya menggunakan SAPU dan CIPO ??. Karena untuk memilikinya sangat mudah. Walau sudah jarang, tetapi masih banyak orang Sumbawa yang mampu membuatnya. 

Sumber : sumbawa-beritaphoto.blogspot.com

Jajan Tujak Khas Lombok

0 comments



Poteng atau sejenis tape menjadi salah satu jenis jajan kue dan makanan ringan warga masyarakat Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) disaat Hari Raya Idulfitri.

Berbeda dengan daerah lain di Indonesia yang selalu menyajikan ketupat atau makanan sejenisnya di saat Idul Fitri di Pulau Lombok ketupat akan di sediakan pada saat Lebaran Ketopat yang hari nya akan di rayakan 1 minggu setelah Idul Fitri..

Poteng merupakan jajan khas Lombok yang selalu ditanyakan para tamu ketika melakukan kunjungan silaturrahim setelah salat Idulfitri, untuk itu tidaklah heran jika berkunjung kerumah tetangga jajan poteng selalu tersedia.

Cara membuat poteng, ketan yang akan dibuat poteng terlebih dahulu dibersihkan kemduan dicuci dan dimasak. Setelah dimasak diberikan pewarna hijau menggunakan daun sager sejenis sayur.
Setelah diberikan pewarna ketan dianginkan hingga dingin kemudian diberikan ragi tape atau bubuk pemanis yang akan membuat poteng menjadi lezat dan enak.

Dikatakan, ibu-ibu yang membuat poteng harus dalam keadaan suci artinya tidak dalam kedatangan bulan atau haid, sebab jika ibu-ibu yang membuat poteng dalam keadaan datang bulan potengnya bisa rusak. Sebaiknya pembuatan poteng khususnya ketika akan menaburkan bubuk tape pada ketan dilakukan setelah selesai salat sehingga ibu-ibu masih dalam keadaan suci bersih atau berwudhu.

"Jika poteng dibuat dengan cara demikian Insya Allah dijamin potengnya akan manis dan lembut, poteng akan lebih manis dan airnya semakin banyak jika yang membuat itu adalah ibu-ibu atau gadis yang 'jabut' atau tumbuh bulu ditangan atau tangannya berbulu," katanya.
Selain jajan poteng dibuat juga jajan sagon, tarek dan keciprut sementara tamu yang berkunjung lebih senang mencicipi jajan tradisional ketimbang jajan-jajan yang dibeli dari toko.

Sumber : Pulau Lombok @ facebook.

Sponsored By : http://telkomflexi.com/

Pelecing Khas Lombok.

0 comments

Pelecing Kangkung adalah makanan khas Lombok yang sangat sederhana dalam proses pembuatannya, tapi masalah rasa jangan di tanya. Plecing kangkung lombok bisa dibilang komplit selain pelcing kangkungnya yang menjadi menu utama, biji kacang tanah yang di goreng, sate pusut,  serta sambal yang tak kalah pedasnya... Plecing kangkung bisa di makan pada waktu santai biasanya yang paling enak itu waktu siang (makan siang) hmmm dengan sambalnya khas membuat lidah ikut bergoyang heheehe.. Adapun Bahan dan cara pembuatannya adalah

BAHAN:
2 ikat kangkung siangi, potong serasi
250 gr taoge
100 gr kacang tanah, goreng

SAMBAL PLECING:
10 siung bawang merah
5 siung bawang putih
5 bh cabai rawit merah
2 bh tomat, belah empat
1 sdt gula merah
1 sdt garam
penyedap masakan bila suka

 CARA MEMBUAT:
# Rebus kangkung hingga matang. Jaga warnanya agar tetap hijau segar. Sementara taoge cukup direndam dengan air panas. Tiriskan.
# Sambal Plecing: tumis bawang merah, bawang putih, dan cabai rawit hingga harum baunya. Masukkan tomat dan gula merah. Aduk-aduk hingga tomat layu. Matikan api. Haluskan bumbu dan beri garam secukupnya.
# Penyajian: Siapkan piring, letakkan kangkung dan taoge secukupnya. Taburi dengan kacang tanah. Sajikan bersama Sambal Plecing-nya.

TIPS & TRIK:
# Agar kangkung tetap hijau, air perebusnya diberi sedikit garam. Matikan api bila air sudah mendidih beberapa saat. Tiriskan kangkung dan kucurkan di bawah air dingin mengalir agar proses pematangan berhenti.
 

Pulau Moyo, Pulau Kecil Nan Indah.

0 comments

Meskipun kecil, pulau yang sepi namun memiliki kekayaan alam yang luar biasa ini, berhasil memikat beberapa orang "besar" sekaliber Lady Diana dan Mick Jagger untuk berlibur. Pulau Moyo, sebuah pulau kecil yang terletak di sebelah utara Pulau Sumbawa, Propinsi Nusa Tenggara Barat. Melihat keindahan pantai, laut dan alamnya, memang menawarkan ketenangan bagi penikmat keindahan alam bebas dan bawah laut.
Untuk mencapai Pulau Moyo sangatlah mudah. Perjalanan dengan mobil dapat ditempuh dari Sumbawa Besar ke Ai Bari, kampung pesisir yang terletak sekitar 20 km Utara Sumbawa Besar. Atau bila tidak ingin repot, Hotel Tambora dan Kencana Beach Hotel di Sumbawa Besar, bisa mengatur perjalanan menuju pulau ini. Ai Bari yang dalam bahasa Samawa berarti air asin, merupakan kampung nelayan yang miskin fasilitas, namun dari orang Samawa, Bajo dan Bugis yang menghuni daerah ini, sangat ramah.

 Gambar : Pulau Moyo 1

Perjalanan dari Ai Bari ke Pulau Moyo dapat ditempuh selama lebih kurang 15 menit dengan speedboat, atau menggunakan kapal ketinting. Salah seorang nelayan yang selalu menyediakan transportasi ini adalah Pak Lahi yang sudah terbiasa menerima tamu asing, bahkan sering ditulis dalam berbagai buku panduan wisata!

Pulau Moyo memiliki variasi ketinggian dari 0-648 m di atas permukaan laut. Sebagai penanda masih lestarinya pulau seluas kurang lebih 30.000 hektar ini, ratusan kupu-kupu akan terlihat dari balik semak belukar, pepohonan atau di tengah padang savana. Pulau ini juga dihuni 21 jenis kelelawar, burung, macaque, babi liar, rusa dan ular. Dengan kondisi alam yang masih sangat alami, tidak disarankan memasuki pulau ini tanpa pemandu. Karena ada kemungkinan bisa tersesat. "Namun anehnya, setiap kali ada yang tersesat, pasti tetap menemukan jalan ke luar sendiri. Entah "digiring" oleh burung atau kupu-kupu," ujar Pak Maman, salah seorang pemandu di sini. Menurutnya lagi, "penghuni" (baca: makhluk halus) hutan di Pulau Moyo tidak suka mengganggu.

 Gambar : Pulau Moyo 2

Bila berkunjung ke pulau ini, kita bisa melihat keindahan alam yang masih alami. Hutan yang indah dan nyaris tak tersentuh, air terjun dan sungai-sungai alami, serta keindahan bawah laut yang tiada habisnya. Selain hiking di hutan, menyusuri sungai dan air terjun, beberapa gua yang dapat dicapai dengan berjalan kaki, bisa menjadi alternatif kegiatan. Salah satunya adalah Gua Ai Manis yang harus dicapai dengan sedikit memanjat tebing. Gua ini tempat bersarangnya ratusan kelelawar. Selain itu, aktivitas lain yang bisa Anda lakukan adalah trekking selama dua jam yang bisa dimulai dari Labuan Haji, ke arah Air terjun Brang Rea (Sungai Besar) yang terletak di tengah pulau.

Gambar : Pulau Moyo 3

Pulau Moyo juga merupakan "surga" bagi pencinta burung. Dari 124 spesies burung yang terdapat di Sumbawa, 86 jenis di antaranya berada di pulau ini. Spesies burung langka juga bisa Anda temukan di sini. Diantaranya adalah Kakatua berkepala kuning serta burung Gosong. Burung yang terakhir, memang unik karena mengandalkan tanaman dan ranting untuk menghasilkan panas selama masa inkubasi telurnya.

Bila ingin snorkeling atau menyelam, kawasan sekitar pulau menawarkan berbagai keindahan bawah laut yang juga tak kalah menarik. Taman laut yang membentuk formasi karang lunak dan keras yang indah, bisa ditemukan pula sponge (spon) dan crustacea. Seorang wisatawan Belanda yang kebetulan baru saja selesai snorkeling, membagi pengalamannya. "Tadi saat snorkeling saya lihat hiu kecil berenang di sekitar pantai Ai Manis. Dan di sekitar tempat itu, pemandangan karangnya sungguh indah. Saya juga lihat belut,” ujar Karsten, wisatawan tersebut.
 Gambar : Pulau Moyo 4

Pulau Moyo juga menawarkan keindahan alam bawah laut. Hampir keseluruhan pulau dikelilingi karang yang masih dalam keadaan baik dan belum rusak. Hiu dengan panjang kurang lebih dua meter, anemon, pelagik, belut, groupers bahkan manta, semua ada. Bila Anda ingin diving, Anda bisa melakukannya di sekitar Pulau Medang, yang terletak di Barat Laut Pulau Moyo. Anda bisa menghubungi Laguna Biru Resort yang berada di pinggiran kota Sumbawa Besar. Kapal pesiar dari Bali, Lombok atau bahkan mancanegara sering melakukan persinggahan di pulau ini. Pcrjalanan biasanya menyinggahi Pulau Moyo dan Pulau Satonda, pulau mungil di sebelah timur laut Pulau Moyo yang memiliki danau air asin di tengah pulau.

Selain jauh dari jangkauan wisatawan domestik, promosi tentang pulau Moyo masih sangat sedikit. Untuk berlibur ke sini, dibutuhkan ketersediaan waktu dan dana yang cukup lumayan. Namun, bila ada keinginan untuk melihat sebagian kecil keindahan negeri ini, Pulau Moyo adalah salah satu tempat yang patut dikunjungi. "Kalau kebetulan sedang beruntung, Anda bisa melihat sekelompok ikan terbang," ujar Pak Lahi sambil menunjuk sekelompok ikan terbang yang sedang melompat dari dalam air ke atas permukaan.
Gambar : Pulau Moyo 5

Pulau Bedil, Pulau Keramat dan Pulau Temudong, Kabupaten Sumbawa

0 comments

Potensi Sumberdaya Kelautan Perikanan Pulau Saring dan Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Gugusan Pulau Bedil, Pulau Keramat dan Pulau Temudong Kabupaten Sumbawa.
 
Biota Kekerangan

Kabupaten Sumbawa menyimpan potensi sumberdaya Kelautan dan Perikanan, termasuk spesies kekerangan yang cukup menjanjikan untuk dikelola. Potensi areal budidaya laut untuk komoditas kekerangan (tiram mutiara (Pinctada sp), abalone (Haliotis sp) dan kerang darah (Anadara sp)) Kabupaten Sumbawa memiliki areal seluas 6.000 Ha dengan potensi produksi sebesar 13,4 ton.
Gambar 1. Spesies Kekerangan Jenis Gastropoda
Gambar 2. Spesies Kekerangan Jenis Bivalvia

Gambar 3. Olahan Sisa Cangkang/Kulit Kerang Mutiara (Pinctada Sp) di Produksi di Desa Kaung Kecamatan Buer Kab. Sumbawa
 
 
Ekosistem Mangrove

Wkosistem Mangrove merupakan salah satu ekosistem vital di wilayah atau kawasan pesisir yang memiliki fungsi dan nilai secara ekonomis, edukatif dan juga ekologis. Kekayaan ini tentunya dapat memberikan nilai atau manfaat yang sangat besar jika dikelola dengan arif dan bijaksana. Ekosistem mangrove merupakan salah satu aspek yang harus benar-benar diperhatikan dalam upaya pengelolaan dan pembangunan wilayah pesisir dan laut secara berkelanjutan.
Gambar 3. Ekosistem Mangrove di Sekitar Kawasan P. Saringi. P. Bedil dan P. Temudong

Ekosistem Terumbu Karang
Gambar 4. Ekosistem Terumbu Karang di Sekitar P. Saringi dan Kawasan Konservasi Perairan (KKP) P. Bedil, P. Temudong dan P. Keramat

Ikan

Gambar 5. Spesies Ikan yang Hidupnya Berkoloni di Kawasan Pesisir Pulau Bedil

Gambar 6. Hamparan Pasir Putih di Pulau Bedil sebagai Salah Satu Aset Wisata Bahari 

Objek Wisata Bahari Di Sumbawa

0 comments

Kabupaten Sumbawa sebagai salah satu daerah dari sembilan kabupaten/kota yang berada di wilayah Propinsi Nusa Tenggara Barat terletak di ujung barat Pulau Sumbawa, pada posisi 116" 42' sampai dengan 118" 22' Bujur Timur dan 8” 8' sampai dengan 9” 7' Lintang Selatan serta memiliki luas wilayah 6.643,98 Km2. Kabupaten sumbawa memiliki garis pantai sepanjang ± 600 Km, dimana setidaknya terdapat 10 kecamatan yang yang memiliki perairan pantai atau berada di wilayah pesisir, 10 kecamatan tersebut adalah kecamatan Tarano, Plampang, Maronge, Lape, Moyo Hilir, Lab. Badas, Utan, Rehee, Alas dan Alas Barat.

Kabupaten Sumbawa menyimpan potensi wisata bahari yang sangat menjanjikan terutama keindahan panorama alam laut yang dimilikinya. Berbagai macam aktifitas pariwisata yang dapat dijual melalui kegiatan wisata alam laut ini misalnya snorkeling, diving, surving, dan fishing. Adanya taman nasional P. Moyo dan beberapa kawasan konservasi karang dan mangrove di P. Rakit dan P. Ngali juga dapat diberdayakan sebagai aset untuk kegiatan pariwisata dan juga eduwisata. Keindahan dan panorama alam yang dimiliki Kabupaten Sumbawa tidak kalah jika dibandingkan daerah tujuan wisata lainnya seperti P. Bali dan P. Lombok. Letaknya yang strategis yaitu tepat pada pada lingkaran emas pariwisata P. Bali, P. Lombok, P. Komodo, dan Tanah Toraja memungkinkan daerah ini dikembangkan sebagai salah satu tujuan wisata khususnya wisata bahari di Indonesia. Namun sampai saat ini potensi tersebut belum dapat diberdayakan secara optimal oleh Pemda setempat. Untuk itu sebagai salah satu upaya meningkatkan mutu wisata laut di daerah ini, pemerintah setempat mencoba membuka kesempatan kepada para investor untuk menanamkan modalnya di daerah ini.

Secara khusus, potensi wisata bahari di kabupaten Sumbawa cukup tinggi karena ditunjang oleh keindahan lingkungan alam dan sumberdaya alam yang melimpah. Secara umum dapat dikatakan bahwa obyek pariwisata yang banyak terdapat merupakan obyek daya tarik alam, khususnya daya tarik alam laut dan pantai (wisata bahari) yang seringkali digunakan untuk tempat rekreasi, edukasi, tempat berolah raga dan tempat bertamasya. Namun demikian potensi wisata bahari ini tidak dapat berdiri sendiri dan berkembang tanpa adanya dukungan dari unsur-unsur lain misalnya budaya dan sikap masyarakat setempat. Untuk itu keberagaman unsur-unsur budaya daerah dalam hal ini budaya Samawa diharapkan mampu menjadi suatu daya tarik tersendiri bagi para wisatawan baik dalam maupun luar negeri, sehingga dapat menambah wahana wisata di kabupaten ini selain wisata baharinya.

Saat ini pemerintah Kabupaten Sumbawa terus berusaha meningkatkan arus kunjungan wisata, baik untuk wisatawan manca negara maupun untuk wisatawan nusantara. Dengan melihat potensi pariwisata yang ada, baik alam, seni budaya tradisional, maupun peninggalan kuno, di masa depan peluang investasi untuk pariwisata masih sangat terbuka.

Berikut beberapa objek wisata bahari yang dapat di kunjungi di kabupaten Sumbawa yang bersumber dari situs resmi pemerintah setempat diantaranya :
Pantai Ai Manis
Terletak di daratan pulau Moyo yang berpasir putih dan pemandangan bawah laut dengan terumbu karang dan tropikal fish-nya yang menawan serta hutan tropis yang ada disekitarnya menjadikan. Ai Manis sangat cocok bagi kegiatan camping, Snorkling, dan sebagainya. Dari Ai manis dapat disaksikan tenggelamnya matahari (Sunset). Jalan-jalan di hutan tropis sekitar Ai Manis akan tersaji secara alami flora dan fauna seperti rusa, sapi liar, Babi hutan, burung koakkao, kakatua dan burung gosong yang dilindung. Tidak jauh dari Ai Manis terdapat gua kelelawar. Ai Manis dapat ditempuh lebih kurang 30 menit dengan speed boat dari Ai Bari kecamatan Moyo Hilir.
Gambar : Pantai Ai Manis, Sumbawa
Pantai Seliper Ate
Saliper berarti pelipur/penenang/penyejuk. Ate berarti hati. Sesuai dengan namanya pantai Saliper Ate berarti pantai yang dapat menenangkan/ menyejukan hati pengunjungnya. Terletak sekitar 5 Km kearah barat kota Sumbawa Besar, lokasinya mudah dijangkau dengan transportasi darat ( bemo kota). Sebelum pariwisata berkembang pantai Saliper Ate merupakan satu-satunya tempat rekreasi masyarakat Sumbawa.

Gambar : Pantai Seliper Ate

Pantai Kencana

 Gambar : Pantai Kencana
 
Pantai Kencana yang jaraknya sekitar 11 Km dari Kota Sumbawa Besar merupakan pantai yang cukup menawan. Dengan bentuk pantai yang melengkung dan dikedua ujung lengkungannya masing-masing mempunyai rona tersendiri. Terutama dilengkungan bagian kanannya berdiri batu karang berbentuk alami dengan bolongannya yang setiap saat dicium ombak.
Disekitar pantai juga tersedia fasilitas-fasilitas wisata berupa cottage dengan bentuk bangunan khas daerah Sumbawa.
 Gambar : Pantai Kencana
Pulau Bedil dan Keramat

Kawasan ini, hampir setiap minggu didatangi turis dari berbagai belahan dunia, seperti Jerman, Polandia, Jepang, Belanda juga turis dari daerah luar negeri lainnya.

 Gambar : Terumbu karang di sektiar Pulau Bedil dan Pulau Keramat.
Teluk Saleh (Saleh Bay)

Merupakan gugusan berpasir putih dengan koralnya yang indah dan beranekan ragam ikan hias dengan airnya yang tenang, sangat cocok sebagai tempat berenang, dan menyelam untuk melihat pemandangan bawah laut. Teluk Saleh merupakan perairan yang kaya dengan aneka ikan laut seperti ikan kerapu yang hasilnya telah diekspor ke berbagai negara antara lain Jepang, Hongkong dan Singapura. Dari Teluk Saleh ini tampak jelas Gunung Tambora yang mempunyai kawah (Caldera) terluas di dunia.
 Gambar : Teluk Saleh

Pulau Bungin
Pulau ini merupakan pulau terpadat di dunia, karena kepadatan penduduknya mencapai +14.000 jiwa/km. Dikenal juga sangat aman karena sejauh ini kehidupan masyarakatnya selalu aman dan damai. Di pulau ini tidak akan ditemui lahan pertanian, perkebunan maupun peternakan. Lahan-lahan yang ada dimanfaatkan untuk membangun rumah tinggal. Untuk membangun rumah baru, mereka harus bergotong royong dengan cara menyusun batu karang yang telah dikumpulkan sebelumya. Ketiadaan lahan di atas membawa keunikan tersendiri, karena ternak (kambing) penduduk pulau ini tidak hanya memakan dedaunan, tetapi juga kertas, ikan laut, dan kain-kain baju yang telah robek. Keunikan lain dari pulau ini adalah bahwasanya yang mendiami Pulau ini adalah suku bugis dan mandar (sulawesi) yang merupakan suku pendatang dan sudah puluhan atau bahkan ratusan tahun di sini. Penduduk di pulau ini sebagian besar bahkan mungkin sepenuhnya berprofesi sebagi nelayan. Bungin masih berada dalam wilayah kecamatan Alas atau + 70 km dari kota Sumbawa besar. Untuk mencapai pulau ini tersedia perahu motor yang hilir mudik antara pulau Bungin dan Dermaga Alas atau melalui darat dengan kendaraan bermotor.
 Gambar : Pulau Bungin Dilihat Dari Satelit

Pulau Kaung (Kaung Island)
Sebuah pulau yang merupakan perkampungan nelayan letaknya tidak terlal jauh dari pulau Bungin. Untuk mencapai pulau ini tidak lagi menyebrangi laut, namun dapat dilalui lewat darat dengan mempergunakan kendaraan bermotor dan naik dokar. Kerajinan rakyat yang terbuat dari kerang-kerangan dapat ditemui di pulau ini

 
Lombok Sumbawa Secret © 2011 | Sponsored by Lombok-sumbawa-ntb